Masak atau Beli? Drama Harian Anak Kos yang Gak Pernah Selesai
.png)
Ilustrasi gambar https://www.pinterest.com/
Hidup sebagai anak kos tuh nggak jauh-jauh dari dilema sehari-hari. Salah satu yang paling klasik dan terus terulang tiap hari adalah "Mau masak sendiri atau beli makan aja, ya?"
Kedengeran sepele, tapi bagi yang ngerasain langsung, ini adalah pertanyaan hidup-mati dompet setiap harinya. Apalagi kalau kamu tinggal di kamar kos yang gak ada kulkas dan cuma punya kompor listrik. Duh, makin rumit urusannya.
Nah, kalau kamu sering kepikiran hal yang sama, yuk kita bahas bareng-bareng. Mana sih yang sebenarnya lebih cocok, masak sendiri atau beli jadi?
Masak Sendiri: Misi Hemat atau Ujian Kesabaran?
Masak sendiri itu katanya lebih hemat. Dan ya, emang bener. Tapi itu kalau kamu bisa konsisten dan punya alat yang mendukung.
Plus-nya:
-
Hemat karna masak nasi sendiri. Misal 1 kg beras bisa buat 12–15 porsi, cuma Rp12.000-an. Telur, tempe, tahu? Murah dan bisa jadi banyak.
-
Kamu tahu sendiri bahan dan cara masaknya jadi kualitasnya lebih terjamin.
Mau pedes level neraka atau asin dikit bisa disesuaikan tergantung selera.
Tapi... ada tapinya:
-
Kadang niat udah full, tapi pas pulang kuliah: mager, capek, lapar. Akhirnya jajan juga.
-
Karena gak ada kulkas, bahan cepet basi. Sayur dua hari aja udah lemas, jadi harus sering belanja.
-
Panci, sendok, talenan, piring... mager cucinya.
Kalau kamu anak kos yang sabar, telaten, dan punya waktu, masak bisa banget jadi pilihan terbaik. Tapi kalo kamu mageran akut, bisa stres sendiri.
Beli Makanan Jadi: Gampang, Tapi Dompet Harus Kuat
Beli makan tuh pilihan paling gampang. Tinggal jalan dikit ke warteg, bayar, makan, kelar. Tanpa drama masak dan cuci piring.
Plus-nya:
-
Tinggal pilih, bayar, makan. Cocok buat yang jadwalnya padat.
-
Banyak pilihan menu, hari ini ayam, besok ikan, lusa sambal goreng. Jadi nggak ngebosenin.
-
Gak perlu alat masak sama sekali, bahkan tanpa piring bisa makan dari bungkusnya.
Tapi... siapkan pengeluaran ekstra:
-
Mahal kalau sering-sering makan di luar. Sekali makan bisa Rp10.000–Rp15.000. Kalau sehari 3x? Bisa Rp1 juta lebih sebulan.
-
Gak semua tempat makan jaga kebersihan.
-
Godaan jajan makin besar, lihat es kopi kekinian dikit aja langsung tergoda.
Beli makan cocok buat kamu yang sibuk, males ribet, atau lagi pengen makan enak tanpa repot. Tapi ya, siap-siap nabung ekstra.
Kalau kamu ngerasa dua-duanya punya kelebihan, kenapa gak digabung aja?
Masak nasi sendiri, beli lauk jadi.
Ini kombo paling realistis buat anak kos yang pengen hemat, tapi gak sempat masak total.
-
Masak nasi sekali buat 2-3 makan (Rp1.500–Rp2.000 sekali makan)
-
Lauk beli di warteg: Rp5.000–Rp8.000, tinggal pilih
Total sekali makan bisa di bawah Rp10.000, tapi tetap praktis dan kenyang.
Jadi, Pilih Mana?
Nggak ada jawaban benar atau salah. Semua balik lagi ke:
-
Seberapa sibuk kamu?
-
Seberapa mager kamu?
-
Seberapa tebal dompet kamu?
-
Seberapa niat kamu buat irit?
Yang penting, jangan sampai kamu gak makan cuma karena galau pilih masak atau beli. Apalagi sampai makan mie terus-menerus buat “irit”. Tubuhmu butuh gizi, bro!
Dilema masak vs beli ini akan terus jadi drama anak kos, dan itu wajar. Yang penting, kamu tahu kondisi dan kemampuanmu. Kadang kamu bisa semangat masak tiap hari, kadang kamu cuma pengen nasi bungkus sambil nonton drama. Gak apa-apa. Yang penting, tetap makan teratur, cukup gizi, dan tahu cara ngatur uangnya. Mau hemat atau mau praktis, dua-duanya sah-sah aja.
Kamu tim lauk beli atau masak sendiri? Share di kolom komentar, yuk! 😊
Komentar
Posting Komentar